Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk
partikel atau gelombang. Radiasi dibagi menjadi dua jenis, yakni radiasi pengion
(radiasi dosis besar) dan radiasi non-pengion (radiasi dosis rendah).
Jenis radiasi yang berisiko tinggi menyebabkan masalah
kesehatan adalah radiasi pengion. Seseorang bisa terpapar radiasi nuklir jenis
ini dari mesin pemancar energi nuklir, seperti pada pemeriksaan CT-scan dan Rontgen, atau
melalui ledakan bom nuklir dan kebocoran reaktor nuklir.
Dampak Buruk Radiasi
Nuklir bagi Kesehatan
Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar
akan mengalami sindrom radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa
berujung pada kematian. Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung
kepada seberapa besar radiasi nuklir yang terserap tubuh. Adapun banyaknya
penyerapan radiasi tergantung kepada kekuatan energi radiasi dan jarak tubuh
dengan sumber radiasi.
Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin
tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar.
Gejala mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam, hingga
berminggu-minggu setelah terpapar radiasi. Gejala-gejala yang dapat muncul saat
seseorang mengalami keracunan radiasi nuklir adalah:
- Ganggaun pencernaan, seperti mual, muntah, diare.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Rambut rontok.
- Muntah darah.
- Luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti mulut, bibir, usus, kerongkongan, dan kulit.
Kasus penyakit radiasi nuklir mulai booming
sejak terjadinya ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Yang lebih
dahsyat adalah ketika pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina
meledak dan meluluhlantakkan kota tersebut.
Reaktor nuklir yang rusak mengeluarkan bahan yodium
radioaktif dan cesum. Bahan tersebut dipercaya menyebabkan ratusan ribu pekerja
PLTN Chernobyl meninggal, baik saat kejadian atau karena penyakit radiasi
nuklir yang timbul setelah insiden tersebut.
Dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain:
1. Hancurnya sel-sel
tubuh
Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan
sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Daerah tubuh
yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis
tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang
memproduksi darah di sumsum tulang. Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang
akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Ketika hal
ini terjadi, maka radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.
2. Kanker
Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering
terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko
besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker darah,
kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker
tiroid, dan kanker otak.
3. Gangguan
tumbuh kembang anak
Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama
perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat
menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.
4. Kerusakan
jaringan kulit
Paparan radiasi
nuklir yang besar dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Kulit akan
terasa seperti terbakar dan kulit akan mengelupas. Jika terkena air maka akan
terasa pedih. Radiasi nuklir juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
kulit kepala seperti rambut rontok dan kebotakan permanen
5. kematian
Inilah
dampak yang paling berbahaya akibat radiasi nuklir bagi manusia. Kematian
akibat radiasi nuklir terjadi akibat sel-sel tubuh yang telah rusak yang dapat
menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang belakang. Kerusakan ini akan
menyebabkan tubuh tidak mampu melawan infeksi dan penyakit. Kemudian radiasi
nuklir akan mulai aktif merenggut nyawa manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar