Kamis, 17 Oktober 2019

BAHAYANYA RADIASI NUKLIR

            Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Radiasi dibagi menjadi dua jenis, yakni radiasi pengion (radiasi dosis besar) dan radiasi non-pengion (radiasi dosis rendah).
Jenis radiasi yang berisiko tinggi menyebabkan masalah kesehatan adalah radiasi pengion. Seseorang bisa terpapar radiasi nuklir jenis ini dari mesin pemancar energi nuklir, seperti pada pemeriksaan CT-scan dan Rontgen, atau melalui ledakan bom nuklir dan kebocoran reaktor nuklir.
Dampak Buruk Radiasi Nuklir bagi Kesehatan
Tubuh manusia yang terpapar radiasi nuklir dosis besar akan mengalami sindrom radiasi akut (ARS) atau keracunan radiasi yang bisa berujung pada kematian. Tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung kepada seberapa besar radiasi nuklir yang terserap tubuh. Adapun banyaknya penyerapan radiasi tergantung kepada kekuatan energi radiasi dan jarak tubuh dengan sumber radiasi.
Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar. Gejala mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam, hingga berminggu-minggu setelah terpapar radiasi. Gejala-gejala yang dapat muncul saat seseorang mengalami keracunan radiasi nuklir adalah:
  • Ganggaun pencernaan, seperti mual, muntah, diare.
  • Sakit kepala.
  • Demam.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Rambut rontok.
  • Muntah darah.
  • Luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti mulut, bibir, usus, kerongkongan, dan kulit.
Kasus penyakit radiasi nuklir mulai booming sejak terjadinya ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Yang lebih dahsyat adalah ketika pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Ukraina meledak dan meluluhlantakkan kota tersebut.
Reaktor nuklir yang rusak mengeluarkan bahan yodium radioaktif dan cesum. Bahan tersebut dipercaya menyebabkan ratusan ribu pekerja PLTN Chernobyl meninggal, baik saat kejadian atau karena penyakit radiasi nuklir yang timbul setelah insiden tersebut.
Dampak buruk radiasi nuklir terhadap kesehatan tubuh antara lain:
1. Hancurnya sel-sel tubuh
Energi radiasi nuklir dosis tinggi dapat menyebabkan sel-sel tubuh rusak, sehingga menimbulkan berbagai komplikasi. Daerah tubuh yang paling rentan mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi adalah lambung, usus, mulut, pembuluh darah, dan sel-sel yang memproduksi darah di sumsum tulang. Kerusakan yang terjadi di sumsum tulang akan mengakibatkan tubuh tak mampu melawan infeksi atau penyakit. Ketika hal ini terjadi, maka radiasi nuklir berisiko tinggi untuk merenggut nyawa.
2. Kanker
Banyak studi yang menunjukkan bahwa orang yang sering terpapar radiasi nuklir, terutama anak-anak dan orang dewasa muda, berisiko besar terkena kanker. Beberapa penyakit kanker tersebut adalah kanker darah, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker tulang, kanker payudara, kanker tiroid, dan kanker otak.
 3. Gangguan tumbuh kembang anak
Efek radiasi nuklir juga berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak dan sarafnya. Paparan radiasi nuklir pada janin dapat menyebabkan bayi terlahir cacat, baik cacat fisik maupun cacat mental.
 4. Kerusakan jaringan kulit
Paparan radiasi nuklir yang besar dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Kulit akan terasa seperti terbakar dan kulit akan mengelupas. Jika terkena air maka akan terasa pedih. Radiasi nuklir juga dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit kepala seperti rambut rontok dan kebotakan permanen
5. kematian
Inilah dampak yang paling berbahaya akibat radiasi nuklir bagi manusia. Kematian akibat radiasi nuklir terjadi akibat sel-sel tubuh yang telah rusak yang dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang belakang. Kerusakan ini akan menyebabkan tubuh tidak mampu melawan infeksi dan penyakit. Kemudian radiasi nuklir akan mulai aktif merenggut nyawa manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laporan Pengukuran Pencahayaan Menggunakan Aplikasi Lux Meter

KLIK LINK DI BAWAH INI https://drive.google.com/file/d/1-IPo8lmvuKe7BubtZSipJaqtahhl1n2N/view?usp=drivesdk